Polisi di Kota Hyderabad, India, menangkap pria bernama Motaparthi Vamshi Khrisna, 32 tahun, dua hari lalu lantaran dia diduga mengirimkan surel berisi kabar pembajakan pesawat palsu.
Menurut polisi, surel itu dikirimkan ke polisi Mumbai pada Sabtu lalu. Dalam surel itu Krishna mengaku sebagai perempuan yang mendengar ada enam pria berencana membajak pesawat di Hyderabad, Chennai, dan Mumbai.
Akibatnya polisi kemudian memberitahu pihak intelijen dan memperketat keamanan di sejumlah bandara.
Tim penyelidik kemudian melacak alamat internet tempat surel itu dikirimkan. Ternyata surel itu dikirim melalui sebuah kafe internet bernama E Netzone di Hyderabad. Polisi lalu menyelidiki delapan orang yang diduga mengirim surel itu.
Stasiun televisi Agen Sakong melaporkan, Jumat (21/4), setelah melihat rekaman kamera pengawas, polisi kemudian menangkap Khrisna.
Polisi mengatakan, Khrisna kemudian mengaku dia punya kekasih yang dia kenal di Internet yang berada di Chennai. Gadis itu ingin hubungan mereka berlanjut ke tingkat lebih serius dan mengajaknya liburan ke Mumbai dan Goa.
Masalahnya, Khrisna kere alias tak punya uang, meski dia mengatakan sangat ingin berlibur bersama. Sebagai seorang agen perjalanan wisata, Khrisna kemudian punya rencana. Dia membuat tiket palsu dari Chennai ke Mumbai untuk kekasihnya itu.
Setelah mengirimkan tiket abal-abal itu Khrisna lalu mengirim surel berisi pembajakan pesawat palsu.
"Petugas yang terhormat, saya seorang perempuan dan saya mengirimkan surat ini dari Hyderabad. Saya tidak ingin menjelaskan identitas saya karena saya perempuan dan takut. Sore ini sekitar pukul 14.00 ketika sedang makan, saya mendengar enam pria yang membahas soal membajak pesawat besok di bandara Hyderabad, Chennai, dan Mumbai. Mereka bicara pelan sekali tapi saya bisa mendengarnya," tulis Khirsna.
Komisioner Polisi B Limba Reddy mengatakan dalam jumpa pers soal hasil penyelidikan aparat keamanan.
"Dia (Khrisna) tidak punya cukup uang tapi kalau dia membatalkan maka dia akan malu dan hubungannya bisa kandas. Jadi kalau pesawatnya batal maka dia tidak akan disalahkan," kata Reddy.
Kepada CNN, Reddy menuturkan, Khrishna sudah beristri dan punya satu anak. Dia dikenal aktif di media sosial.
Akibat perbuatannya Khrisna didakwa menyebarkan berita bohong dan diancam kurungan lima tahun penjara serta denda Rp 2 juta.